Saturday, May 9, 2020

Goresan rindu dimasa pandemi



Untukmu, Engkau, dan Engkau
Oleh: Aprilia Nuril Qomari (5c)


Rintik tetesan air, berusaha menyelinap pada sela jendela kamarku
Burung bernyanyi dengan riangnya, sinar sang surya menjadi lampu-lampu pentas mereka
Aku yang sedang termenung, merasa terundang untuk menjadi penikmat pertunjukan langka di pagi hari

Karena ku tahu, akan ada bianglala di bagian akhirnya, ah kelabu menjadi tabirnya

Setelah kunikmati suguhan Tuhan di pagi hari, “Riang sekali mereka” Pikirku.
Tak sepertiku, sedari tadi merenung, “Keadaan macam apa ini” dalam benakku
Biasanya aku tak pernah sempat menikmati pertunjukan macam tadi, dan anehnya itu akan menjadi kebiasaan baru akhir-akhir ini

Izinkan aku merindumu, Engkau, dan engkau
Izinkan aku merindumu, teman, laksana bunga merindukan tamannya, bintang merindukan malamnya
Izinkan aku merindukan engkau, Guruku, laksana rembulan pada bias sang surya
Izinkan aku merindukan engkau, sekolahku, laksana surga bagi insan yang haus keilmuan

Aku ingin seperti dahulu, bergegas rapi menuju tempat  tujuan masa depanku
Aku ingin kembali bertukar tawa pada teman-temanku
Aku ingin berjumpa dengan beliau, para pahlawan tanpa tanda jasa
Aku ingin tinggal lebih lama, di lingkungan itu

Entah kapan ini akhirnya, yang kutahu rinduku tak berbatas
Entah bagaimana ini caranya, ku tahu rinduku tetap merekah
Aku rindu kalian, Guru, dan setiap sudut sekolahku


1 comment: